zodiak ke 13
This email is confidential. If you are not the addressee tell the sender immediately and destroy this email
without using, sending or storing it. Emails are not secure and may suffer errors, viruses, delay,
interception and amendment. Standard Chartered PLC and subsidiaries ("SCGroup") do not accept liability for
damage caused by this email and may monitor email traffic.
Dear all,
Gw ga tau apakah kalian dah pada tau kalo zodiak dah nambah satu. Gw
barusan dikasih link di siniĀ sama temen gue, ngasih tau kalo ada zodiak
baru namanya Ophiuchus. Huehehehe..lucu juga. pasti pada bingung soalnya
zodiak pada ganti. hihihi....ga tau deh keterusannya gimana. Kira2, nanti
di majalah2 ramalan bintang ajdi 13 zodiak gitu? hihihiihi
Zodiak Pun Berubah
Ophiuchus tidak dikenal dalam astrologi, namun rasi ini diidentifikasi oleh
astronomi sebagai rasi zodiak.
Dewi (33 tahun) dibuat kaget. Selama hidupnya dia merasa dirinya terlahir
dengan zodiak Libra dalam sistem astrologi. Namun, dirinya yang lahir pada
tanggal 2 Oktober ini tiba-tiba sekarang masuk dalam kategori berbintang
Virgo. Mengapa bisa demikian?
Apa yang dialami Dewi bisa jadi kini terjadi pada setiap manusia yang ada
di muka bumi ini. Sistem zodiak yang merupakan bagian dari astrologi dan
berkembang sejak zaman Yunani memang mengalami perubahan. Hal ini terjadi
akibat peredaran bumi yang mengelilingi matahari. Jika sebelumnya dikenal
12 zodiak, kini ada 13 zodiak. Zodiak bungsu tersebut adalah Ophiuchus.
Dengan adanya perubahan teresbut, maka tanggal lahir yang berkaitan dengan
zodiak seseorang juga mengalami perubahan. Bintang Capricornus adalah untuk
mereka yang lahir pada 21 Januari-16 Februari. Selanjutnya, Aquarius untuk
kelahiran 16 Februari-11 Maret, Pisces (11 Maret-18 April), Aries (18
April-13 Mei), Taurus (13 Mei-22 Juni), Gemini (22 Juni-21 Juli), Cancer
(21 Juli-10 Agustus), Leo (10 Agustus- 16 September), Virgo (16
September-31 Oktober), Libra (31 Oktober-23 November), Scorpio (23
November-29 November), Ophiuchus (29 November- 18 Desember), Sagitarius (18
Desember-21 Januari).
Namun, jika ditelaah lebih jauh, zodiak ini memang telah berubah sejak
dulu. Menurut Kepala Observatorium Bosscha Departemen Astronomi, FMIPA,
Institut Teknologi Bandung (ITB), Taufiq Hidayat, perubahan itu tidak
mendadak. Sedikit demi sedikit terjadi perubahan akibat perubahan rotasi
bumi dan sistem koordinat mempengaruhi perubahan.
Menurut Taufiq, yang terpenting dari semua itu sesungguhnya adalah
pengertian yang berbeda antara astronomi dengan astrologi. Taufiq
menjelaskan, astronomi merupakan sains dan mengedepankan metode keilmuan.
Sedangkan astrologi mengaitkan benda langit dengan kehidupan seseorang baik
secara karakter, perhitungan hari baik, dan lainnya yang terkenal dengan
zodiak. ''Tidak ada hubungannya sama sekali. Astronomi tidak bisa
mempertanggungjawabkan dan menjelaskan ramalan bintang itu berdasarkan
keilmuan,'' katanya menjelaskan.
Astrologi, sambung Taufiq, berkembang pada zaman Yunani. Jika masyarakat
melihat zodiak 1000 sebelum masehi (SM), maka penanggalan dalam zodiak
sedikit tepat. Namun, rotasi bumi dan sistem koordinat yang berubah membuat
titik nol penanggalan zodiak pun berubah. Itu berarti sudah ribuan tahun
lalu penanggalan zodiak berubah.
Taufik menjelaskan, kalender astronomi direvisi setiap 50 tahun untuk
penelitian komprehensif. Walaupun diakuinya, pergeseran dalam 50 tahun
tidak terlalu terlihat. Pergeseran tersebut akan terlihat setelah ribuan
tahun. Menurut Taufiq, bumi mengelilingi matahari dalam orbit yang hampir
berbentuk lingkaran yang dilatarberlakangi oleh bintang-bintang. Bumi
sendiri membutuhkan waktu satu tahun sekali untuk mengorbit matahari.
Sedangkan zodiak merupakan rasi-rasi yang dilewati matahari setiap tahun.
Letak rasi zodiak, kata dia, berada di ekliptika yakni lintasan semu
matahari di langit. Dari sudut pandang heliosentrik, gerak semu ini tidak
lain menguraikan gerak bumi mengelilingi matahari. Selain itu, rasi zodiak
berada satu bidang dengan orbit bumi.
13 dari 88 rasi
Jika berbicara tentang rasi-rasi bintang, banyak orang mengira hanya
sebatas zodiak. Ia menambahkan hanya ada 13 rasi di zodiak dari 88 rasi di
bola langit, yakni carpicornus, aquarius, pisces, aries, taurus, gemini,
cancer, leo, virgo, libra, scorpio, ophiucus, dan sagitarius. ''Ophiuchus
tidak dikenal dalam astrologi, namun rasi ini diidentifikasi oleh astronomi
sebagai rasi zodiak,'' katanya menjelaskan.
Taufiq menjelaskan, langit malam telah dipelajari sejak zaman dahulu. Hal
itu berguna sebagai jam, kalender dan kompas. Orang, sambung dia,
mengidentifikasi pola-pola bintang di langit dan menghubungkannya dengan
kebudayaan yang ada. Misalnya, orang Yunani yang menghubungkannya dengan
makhluk mitologi.
Astronomi modern, kata Taufiq, masih menggunakan pengelompokan bintang yang
disebut rasi, untuk mengidentifikasi suatu daerah di langit. Suatu rasi
bintang atau konstelasi adalah pengelompokkan bintang yang tampak
berdekatan di langit dan tampak berhubungan membentuk suatu konfigurasi
khusus. Pada kenyataannya, ketiga bintang itu mungkin tidak berdekatan,
namun masih cukup terang untuk dilihat dari bumi.
Taufiq menjelaskan, manusia memiliki kemampuan yang sangat tinggi dalam
mengenali pola, dan sepanjang sejarah telah mengelompokkan bintang-bintang
yang tampak berdekatan menjadi rasi-rasi bintang. Susunan rasi bintang yang
tidak resmi, yaitu yang dikenal luas oleh masyarakat tapi tidak diakui oleh
para ahli astronomi atau himpunan astronomi Internasional, juga disebut
asterisma. Bintang-bintang pada rasi bintang atau asterisma jarang yang
mempunyai hubungan astrofisika. Mereka hanya kebetulan tampak berdekatan di
langit yang tampak dari Bumi dan biasanya terpisah sangat jauh.
Astronomi modern mengenal 88 kontelasi dengan batas-batas yang jelas,
sehingga setiap arah hanya dimiliki oleh satu rasi bintang saja. Pada
belahan bumi (hemisfer) utara, kebanyakan rasi bintangnya didasarkan pada
tradisi Yunani, yang diwariskan melalui Abad Pertengahan, dan mengandung
simbol-simbol Zodiak. Berdasarkan konstelasi yang telah ditandai orang
Mesopotamia, Babylon, Mesir, dan Yunani. Sebagian lagi tambahan dari langit
selatan dan utara yang dulunya diabaikan karena tidak ada bintang terang.
Garis-garis konstelasi ini merupakan pola-pola yang dibayangkan untuk
menandai suatu daerah langit, seperti Leo yang mirip dengan macan.
Astronomi dengan astrologi, kata Taufiq, jelas berbeda. Namun, diakuinya
masyarakat sering keliru antara astrologi dengan astronomi. Astronomi
mengedepankan metode ilmiah dan keilmuan. Karena itu, astronomi tidak bisa
memprediksi kepribadian seseorang seperti astrologi. Astrologi, sambung
Taufiq, bisa dilihat sebagai sistem kebudayaan simbolisme.
Ikhtisar:
- Zodiak merupakan rasi-rasi yang dilewati matahari setiap tahun. Letak
rasi zodiak berada di ekliptika yakni lintasan semu matahari di langit.
- Astronomi tidak bisa mempertanggungjawabkan dan menjelaskan ramalan
bintang berdasarkan keilmuan.
(ren )
0 Comments:
Post a Comment
<< Home