"Malam Pertama"
Dear all,
ini dapet dari milis sebelah, mumpung dah mau dekat bulan ramadhan.
bacaan ini semoga bermanfaat , supaya kita inget trus ama Allah dan jgn
males ibadah.
tks
nonieee
INDAHNYA " MALAM PERTAMA "
Malam pertama ..... (sengaja diberi tanda petik, berarti bukan arti yang
sesungguhnya, artinya bukan malam pertama bagi sang raja & permaisuri
sebagai pengantin baru), yang penuh dengan kenikmatan duniawi,
bermesraan dengan suami / istri baru dalam peraduan Adam & Hawa.
Justru .... malam pertama perkawinan kita dengan Sang Mauuuut.....
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara......
Hari itu, mempelai sangat dimanjakan, mandinyapun harus dimandikan,
seluruh badan kita terbuka ..... tak sehelaipun benang melekat pada
tubuh kita yang menutupinya
Tak ada rasa sedikitpun malu ...... seluruh badan digosok dibersihkan
.... kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan, bahkan lubang
itunyapun ditutupi dengan kapas putih, itulah sosok kita .....
Itulah jasad kita waktu nanti ....
Setelah dimandikan ..... kita pun akan dipakaikan gaun yang cantik, yang
semua orang jarang memakainya, tetapi merknya cukup terkenal, bahkan
dikenal di seluruh dunia, yaitu Kafan, wewangian ditaburkan ke baju
kita, bagian kepala, badan dan kaki diikatkan, tataplah ... tataplah
.... itulah wajah kita
Keranda pelaminan, langsung dipersiapkan, pengantin bersanding sendirian
tanpa teman ... mempelai diarak keliling kampung bertandukan tetangga
menuju istana keabadian sebagai symbol asal usul kita diiringi langkah
gontak oleh seluruh keluarga serta rasa haru para handai taulan.
Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah kudus, akad nikahnya bacaan
talkin ...... berwalikan liang lahat .... disaksikan nisan-nisan ....
yang telah tiba terlebih dahulu, siraman air mawar merupakan pengantar
akhir kerinduan.....
Dan akhirnya tibalah saatnya masa pengantin ....... menunggu dan
ditinggal sendirian ...... untuk mempertanggungjawabkan seluruh langkah
kehidupan.
Malam pertama bersama kekasih ..... ditemani rayap-rayap dan cacing
tanah dikamar bertilamkan tanah, dan ketika 7 langkah sanak saudara
telah pergi meninggalkan kita, kita pun ditanyai oleh sang Malaikat ....
Kitapun tak tahu apakah akan memperoleh nikmat kubur ... ataukah kita
akan memperoleh siksa kubur..... kita tak tahu dan tak ada seorangpun
yang tahu.
Tapi anehnya kita tak pernah galau ketakutan ..... padahal nikmatkah
atau siksakah yang akan kita terima ? Kita sungkan sekali meneteskan air
mata, seolah tangis atas dosa dan khilaf adalah barang berharga yang
sangat mahal sekali.
Dan Dia kekasih itu...... Menetapkanmu ke Syurga ...... atau
melemparkanmu ke Neraka ..... tentunya kita berharap menjadi penghuni
Syurga, akan tetapi sudah pantaskah sikap kita ini untuk disebut calon
penghuni Syurga ?
Sahabat ... mohon naaf ... jika malam itu aku tak menemanimu .....
bukan aku tak setia, bukan aku berkhianat ..... tapi itulah komitmen
azali tentang hidup dan kehidupan.
Rasa sayangku padamu lebih dari apa yang kau duga, aku berdo'a .......
Semoga kau selalu bisa Khusnul Khotimah sehingga menjadi ahli syurga
Amin ........ ya robbal 'alamin.
Pesan puisi ini, disampaikan untuk bahan renungan kita, agar kita selalu
mengingat mati
0 Comments:
Post a Comment
<< Home