dunia kecil kita

suatu sore di pojokan kota, tersebutlah 6 org wanita ( noni,henny,loni,zai,Juli,erika ). 6 org wanita dgn beribu karakter yg berjanji untuk tetap bertukar kabar, bertukar cerita lewat blog ini. 6 orang perempuan yg akan pergi atau stay. 6 orang perempuan yg suatu hari nanti akan memberikan blog ini ke anak cucunya cerita lengkap tentang mereka. sahabat adalah rumah kita

Wednesday, September 20, 2006

L'amour N'est Pas Parce Que Mais Malgre,,

Nice article, so here goes :

L'amour N'est Pas Parce Que Mais Malgre

Suatu ketika di India, hidup seorang pendeta dengan putrinya yg amat
cantik. Ia kebingungan karena adanya lamaran dr 3 orang pendeta muda, yg
semuanya berkata akan bunuh diri kalau tidak bisa mempersunting putri
pendeta itu. Sebelum bisa memutuskan lamaran mana yang diterima, putri
pendeta tiba2 meninggal dunia.

Ketiga pendeta muda menunjukkan perilaku yg berbeda dalam menyikapi
kematian putri itu.

Pendeta 1
Duduk di atas tempat pembakaran mayat sang putri. Ia membuat gubuk dan
menetap di sana terus menerus. Ia tidak mau meninggalkan tempat itu. Tak
berhenti ia melantunkan doa pujian untuk arwah sang putri.

Pendeta 2
Pergi ke Sungai Gangga untuk melaburkan tulang belulang dalam rangka

menyempurnakan kematian sang putri. Sesuai tradisi Hindu, seseorang
melaburkan tulang belulang orang yg meninggal sebagai tanda kecintaannya.

Pendeta 3

Pergi berkelana, sampai akhirnya menemukan sebuah kitab Suci yg bisa
menghidupkan orang yg sudah mati.

Singkat cerita, dengan kitab suci yg ditemukan pendeta ke 3, sang putri
hidup kembali. Dan tambah bingung karena ke tiga pendeta merasa paling
berhak menikahi putri itu.

Pendeta 1 berkata: "Sayalah yg menunggunya siang
malam seraya melantunkan doa pujian untuknya"

Pendeta 2 : "Sayalah yg melaburkan tulang belulangnya di Gangga"

Pendeta ke-3: "Sayalah yg menemukan kitab suci yg menghidupkannya kembali"

Pertanyaannya: "Siapakah diantara ketiga pendeta
muda itu yg berhak jadi suami sang putri?"

Pendeta 3 : Karena telah menghidupkan putri itu kembali maka ia berada
dalam posisi sebagai... BAPAK.

Pendeta 2 : Karena telah melaburkan tulang di Gangga, telah melakukan
pengabdian. Karena itu dia lebih pantas menjadi ...ANAK.

Pendeta 1: Pendeta inilah yg lebih berhak menjadi SUAMI, karena ia terus
menerus berada di tempat pembakaran mayat sang putri. Ia tetap mencintai
putri itu "walaupun" sudah menjadi debu, " walaupun" ia tidak bisa lagi
melihat senyuman sang putri, "walaupun" ia tidak bisa lagi mendengar
suara gadis yg dicintainya itu. Ia tetap setia menunggu di tempat itu
sampai kapan pun.

"L'amour n'est pas parce que mais malgre" ....kata orang Perancis...
Cinta itu bukan "karena", tetapi "walaupun"

I love u no matter what ... not I love u because ... ( nonie )

__._,_.___

0 Comments:

Post a Comment

<< Home