dunia kecil kita

suatu sore di pojokan kota, tersebutlah 6 org wanita ( noni,henny,loni,zai,Juli,erika ). 6 org wanita dgn beribu karakter yg berjanji untuk tetap bertukar kabar, bertukar cerita lewat blog ini. 6 orang perempuan yg akan pergi atau stay. 6 orang perempuan yg suatu hari nanti akan memberikan blog ini ke anak cucunya cerita lengkap tentang mereka. sahabat adalah rumah kita

Monday, December 18, 2006

matikan dong hpnya

Matikan dong hpnya
By nonie

Semenjak pindah ke Surabaya frekuensi saya harus bepergian dgn pesawat
semangkin meningkat. Jujur saja I hate flying so much. Biarpun suami saya
bilang " pesawat itu kendaraan yg paling aman dibandingkan kendaraan
lainnya '.
Duh..kalo membayangkan kaki saya tdk menjejak tanah koq rasanya langsung
merinding ketakutan .

Ketakutan saya semangkin bertambah sejak tahun lalu karena ada kejadian
jatuhnya pesawat mandala di medan . setelah itu saya jadi lebih focus dgn
keberadaan pesawat-pesawat di Indonesia. Sering sekali kalo melihat berita
ada pesawat yg tergelincir dari landasannya, pesawat yg harus kembali ke
mes karena kaca depan retak dan lain sebagainya.
Saya tetap merasa standard keamanan pesawat di Indonesia belon maksimal.
Cuman mau apalagi biarpun takut terbang toh saya harus tetap mempergunakan
pesawat sebagai alat transportasi tiap kali saya harus bepergian jauh.

Nah..karena itu setiap kali hendak bepergian walo saya sudah melihat
berkali-kali prosedur keamanan dan sudah melihat berkali-kali pramugara
memeragakan alat-alat Bantu jika terjadi sesuatu, saya tetap merasa tdk
akan sanggup melakukan semua itu jika hal yg buruk terjadi dgn pesawat yg
saya tumpangi.
Selama perjalanan saya jg akan trus-trusan melototin brosur yg berisi
petunjuk keamanan, trus menatap lampu seat belt untuk memastikan tdk
terjadi sesuatu dgn pesawat yg saya tumpangi.
Pernah ada seorang temen yg menyarankan utk minum obat tidur, obat
penghilang rasa mual atau apalah sehingga saya bisa tertidur diatas pesawat
sampai di tempat tujuan.w aduhhh?teranyata tips itu tdk berlaku untuk saya
yg malah tambah parno dan tambah panic. Saya bahkan bisa ketakutan hanya
gara-gara getaran kecil saja.

Ya saya memang berubah menjadi paranoid begitu memasuki perut pesawat.
Bahkan 1 jam sebelum pesawat take off saya seringkali terserang penyakit
panic seperti ke toilet berulang kali , sakit perut atau malah
pusing-pusing. Biasanya kalo bepergian dgn temen atau suami penyakit panic
saya sedikit berkurang walo tetap trus-trusan ke toilet.
O,ya sangking parnonya saya jg sudah mematikan ponsel begitu boarding pass.

Yg jadi masalah untuk orang-orang seperti saya adalah banyak sekali
orang-orang yg cuek dgn tetap mengaktifkan ponsel walo sudah di larang
berkali-kali. Bahkan ada petunjuk yg jelas begitu kita memasuki bus yg akan
mengantar kita ke dalam pesawat.
Kejadian ini berkali-kali saya rasakan dan berkali-kali juga saya mesti
merasakan ketakutan yg semakin menggila.

Saya bukan orang yg melakukan perjalanan dgn pesawat hingga berpuluh-puluh
jam, waktu terlama saya naik pesawat paling hanya 2 jam dari jkt-medan .
jadi menurut saya waktu 2 jam tdk akan membunuh kita jika kita mematikan
ponsel malah mungkin saja yang terjadi ponsel yg tdk kita matikan itu yg
akan membunuh kita.

Kejadian paling menyebalkan terjadi minggu lalu tanggal 15 des 06, saya
harus kembali ke Surabaya dari jkt dgn pesawat A. begitu didalam pesawat
pramugari mengingatkan agar penumpang segera mematikan ponselnya. Penumpang
disebelah saya ibu-ibu dgn dandanan menor yg saya rasa mendengar pengumuman
itu tetap cuek dan trus asik mengobrol dgn temennya sambil sesekali
cekikikan.
Saya jg bingung kenapa pramugari tdk bersikap tegas meminta si ibu
mematikan ponselnya. Beda dgn salah satu maskapai penerbangan asing yg
terbang dgn low budget yg biasanya pramugari akan mendatangi penumpang dan
meminta dgn sungguh-sungguh agar penumpang tsb mematikan ponselnya.

Tidak lama kembali pramugari mengingatkan agar penumpang mematikan ponsel.
Ibu tsb masih tetap mengobrol dgn temennya, mungkin masih banyak yg lainnya
jg yg tdk mematikan ponsel mereka. Saya mulai terserang penyakit kesal dan
parno.
Saya harus menatap ibu tersebut dgn pandangan membunuh tp dia tetap cuek
dan terus berbicara di telp.

Sampai akhirnya pesawat mulai berjalan dan si ibu mematikan ponselnya
tetapi saya lihat dgn mata kepala saya dia tdk mematikan ponsel tersebut.
Hanya menutup pembicaraan bukan mematiakan. Saya berkonsentrasi dgn ucapan
pramugari yg kembali meminta penumpang untuk mematikan ponsel bukan menutup
pembicaraan.

Begitu pesawat akan take off, tiba-tiba pesawat tsb berhenti dan kembali
pramugari meminta penumpang agar mematikan ponsel disertai pemberitahuan
kalau kita tetap mengaktifkan ponsel maka akan mengganggu system navigasi
pesawat.
Saya liat ibu cuek saja sehingga saya beranikan diri untuk bertanya
" maaf ibu, apa ibu sudah mematikan ponsel ibu " dan dia menjawab dgn ketus
" sudah, kenapa sih ? " ohhhhh??saya harus bagaimana yaaaaa..koq bisa ada
orang secuek ini mana udah tua lagi.

Akhirnya pesawat lepas landas , belum 5 menit take off tiba-tiba dibangku
belakang saya terdengar nada dering ponsel milik seseorang yg berbunyi
nyaring.
Saya bener-bener bingung ada orang yg tetap tdk perduli dan secara tdk
langsung membahayakan banyak orang lainnya didalam pesawat itu hanya untuk
menerima telp atau sms yg mungkin tdk penting.
Kalopun penting bukankan sms dan telp itu masih bisa menunggu setelah
pesawat landing, karena kalaupun pesaawat sdh terbang emang apa yg bisa
kita buat ???

Jadi kadang-kadang kalo ada orang bilang peraturan dibuat untuk dilanggar,
menurut saya peraturan yg menyangkut nyawa orang lain sebaiknya dituruti
saja. Toh cuman lebih kurang 1 jam koq.

The end
Suatu pagi di pesawat adam air antara jkt-sby

This email is confidential. If you are not the addressee tell the sender immediately and destroy this email without using, sending or storing it. Emails are not secure and may suffer errors, viruses, delay, interception and amendment. Standard Chartered PLC and subsidiaries ("SCGroup") do not accept liability for damage caused by this email and may monitor email traffic.