dunia kecil kita

suatu sore di pojokan kota, tersebutlah 6 org wanita ( noni,henny,loni,zai,Juli,erika ). 6 org wanita dgn beribu karakter yg berjanji untuk tetap bertukar kabar, bertukar cerita lewat blog ini. 6 orang perempuan yg akan pergi atau stay. 6 orang perempuan yg suatu hari nanti akan memberikan blog ini ke anak cucunya cerita lengkap tentang mereka. sahabat adalah rumah kita

Thursday, November 30, 2006

AURIS


AUTIS

Autis yang dimaksud kali ini nggak sepenuhnya sesuai atau sama dengan pengertian dari penyakit itu sendiri, tapi lebih kesebuah sebutan buat seseorang yang aku anggap memang 'autis" dikantorku.

Jabatannya cukup baik, tapi menjadi nggak baik dimataku, karena dia bukan seorang pemimpin yang bisa membawa dirinya mencerminkan kebaikan jabatan yang ia miliki saat ini.
Bayangin aja, dia hanya baik sama kita, mau berbasa basi kalau ada maunya doank.
Kebayangkan gimana autisnya dia.

Pernah suatu kali, aku lagi hot hotnya ngobrol dengan temanku, pokoknya saat itu obrolannya lagi klimaksnya deh, tanpa permisi, sampurasun, monggo... atau apalah itu sebutannya untuk pamitan mau nyelak pembicaraan orang, dia langsung nyelonong ngobrol dengan teman lawan bicaraku tadi.

Ill feel, itu yang langsung aku rasakan saat ia memotong pembicaraanku dengan lawan bicaraku.
Maaf yah, orang seperti itu jadi gak artinya dimataku, mau setinggi apapun sekolah dan jabatannya, jadi nothing buatku.
Bagiku, hare gene... tata krama sopan santun wajib dibudayakan dan dijunjung tinggi, coz... siapa lagi yang akan mempertahankan semua itu kalo bukan kita, tul gak?!!!

Itu baru sekali yah... dua kali... tiga kali... setelah itu aku langsung mendapat sebutan dan julukan yang kuanggap tepat untuknya "si autis".
Seneng aja nyebut dia dengan sebutan itu.
Tapi setelah diamati dan diperhatikan, jangankan permisi... basa-basi apa kek kalo kita pas berpapasan atau berada disuatu ruangan or pas ketemu, NGGAK sama sekali terlontar dari bibirnya. Dan bukan aku saja yang punya pikiran seperti ini, beberapa teman dikantorpun pernah share dan punya pendapat sama dengan aku.

Deuh kasian banget yah orang yang seperti ini.
Apa dia merasa bangga dengan jabatannya dan menganggap rendah, orang yang berada dibawahnya... astagfirullahaladziiiiim, liat aja nanti jawaban yanga kan Tuhan berikan kedia :(

Semoga aku bisa bercermin dengan si autis itu, dan insyaallah nggak akan seperti dia... amien semoga Tuhan mendengar batinku berkata.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home