GELAP... sunyi sepi senyap...
08.30 Pm gw sekeluarga melepas lelah dengan makan mie instant.
Hari yang melelahkan, menyedihkan, tak pernah memimpikan kejadian seperti ini.
Ya.. air sisa hujan yang terus menerus pasang dan mengakibatkan banjir memasuki rumah kami.
Begini rupanya yang dialami saudara-saudaraku yang kebanjiran dan merendam rumah+isinya.
Yang kualami ini pasti belum ada apa2nya dibandingkan mereka,tapi jika diperkenankan memilih, gw yakin tak satupun org yang ingin mengalami hal spt ini.
Malam ini tidurpun harus mengungsi ke atas. untung rumah ini bertingkat. Sebagian perabotan yang masih bisa diungsikan, kami naikkan ke loteng.
Kak Sudi dan Kak Mida sedari sore tadi berjalan menerobos banjir setinggi paha atas, menuju apartement tempat kediaman kak Mida.
Gw, Ibu dan Diva tadinya berniat mengungsi ikut merekka, tapi niat kami dimentahkan Bang Yudi & Bapak. Jadilah malam ini ngungsi ke kamar kak sudi diloteng.
Saat ini, air menggenangi rumah sudah mencapai betis. Tempat tidur, meja rias, lemari, kursi, yang tak mungkin diangkut semua ke atas, ikut menjadi saksi bisu terendam air yang tak kunjung surut.
Gelap tanpa penerangan, Sunyi, Sepi, Senyap tiada suara alat elektronik, hanya terdengar rintik hujan yang kembali membasahi bumi dan sesekali terdengar suara kodok dan jangkrik yang bernyanyi...
seperti mimpi...tapi ini memang nyata gw alami.
Ya Allah... surutkanlah air, lindungilah Kami sekeluarga dari mahabahaya.
ehuuufuuhhh (tarik nafas panjang)
Jumat, 09.50 PM.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home