MASIH TERJAGA
Dalam redupnya malam, kugunakan kacamata dan melirik ke arah jam digital,"oh masih jam 10.51", batinku.
Sayup-sayup kudengar, kembali rintik hujan membasahi rumahku.
Tidak deras, tapi toh rintik air itu tetap membasahi rumah kami.
Tidak seperti kemarin malam, malam ini aku masih terjaga. Rasanya susah sekali mata ini terpejam dan masuk kedalam alam mimpi indah yang sejenak melupakanku akan kejadian melelahkan 3 hari belakangan ini.
Udara panas dalam kamar ini, sedikit mendingin saat rintik air hujan jatuh.
Suami dan anakku terlihat pulas dalam tidurnya. Sudahkah mereka memasuki alam mimpinya? hem... aku tidak tau pasti.
Kulihat, air di depan jalan rumah ku semakin surut. Tapi... dengan jatuhnya rintik demi rintik air hujan, aku khawatir membuat air enggan untuk surut.
Kodok diujung sana terdengar bernyanyi riang menyambut turunnya rintik hujan.
hehe nyanyian kodok itu mengingatkan aku akan kampung halaman dimana aku dilahirkan (lampung), yang selalu ribut dengan suara kodok disaat hujan.
Sementara, lilin yang tadinya memberi cahaya dalam kamar ini, kini sudah mengakhiri tugasnya.
Malam kian kelam...
rintik hujan terdengar satu persatu menetes
desah nafas anakku menghias pendengaranku
jarum panjang jam dinding terdengar berdetak
dalam harapan...
ku memohon, semoga fajar cepat menjemput
dan kelamnya malam pergi menyongsong matahari terbit
minggu, 04 februari 07
11.10 PM... ku masih terjaga...
0 Comments:
Post a Comment
<< Home